
Teladan Muhamad Toha Bagi Para Pemuda di Era 5.0
Tanggal 23 Maret telah menyimpan sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal tersebut tidak dapat dipisahkan dari seorang pahlawan Muda kelahiran Tanah Pasundan, Muhammad Toha. Pahlawan muda yang lahir di Jalan Banceuy, Desa Suniaraja, Kota Bandung pada tahun 1927 tersebut sangat berani dalam bela Negara. Demi tanah airnya, ia rela mengorbanan jiwa dan raganya.
Para pemuda-pemudi yang hidup di era 5.0 saat ini, seharusnya mampu meneladani Muhamad Toha. Dari usia remaja Ia sibuk dengan aktivitas yang bermanfaat. Meski dalam keadaan yatim dan terpaksa berhenti sekolah karena pecahnya Perang Dunia II, Ia mampu hidup berdikari. Ia hidup dengan kasih sayang kakek neneknya. Ia belajar menjadi seorang montir mobil di bengkel kendaraan militer Jepang sehingga ia juga mampu berbicara dalam bahasa Jepang. Selain itu Toha dikenal seorang pemuda yang cerdas, patuh kepada orang tua, memiliki disiplin yang kuat serta disukai oleh teman-temannya.
Berbekal jiwa patriotik jebolan pendidikan badan perjuangan Barisan Rakjat Indonesia (BRI), di usia 19 tahun, Muhamad Toha dengan Tentara Republik Indonesia (TRI) mampu bertempur di medan perang melawan tentara sekutu. Ia turut berperan mempertahankan Bandung Selatan dengan cara membumihanguskannya demi mencegah jatuhnya Bandung Selatan ke tangan Tentara Sekutu. Sehingga peristiwa yang terjadi pada tanggal 23 Maret 1946 tersebut dikenal dengan peristiwa ‘’Bandung Lautan Api’’.
Jiwa kepahlawanan yang tertanam pada Muhammad Toha muda bukan hanya itu, pada tanggal 11 Juli 1946, Toha terlibat dalam suatu penyerangan ke gudang mesiu sekutu di Dayeuhkolot beserta pejuang dari kelompok Hizbullah. Dalam jalan operasi, Toha tertembak, dan agar tidak membebani rekannya, menggunakan granat untuk meledakkan dirinya beserta gudang mesiu tersebut.
Ibrah yang dapat kita teladani dari peristiwa heroik tersebut diantaranya hormat dan patuh kepada orang tua, belajar dengan sungguh-sungguh, disiplin, tanggung jawab, berdikari, patriotik, berani dalam menegakkan haq, rela berkorban, dan mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi. Semoga kita mampu meneladaninya.
Sumber : https://id.wikipedia.org
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Reuni Alumni MTs Serba Bakti Angkatan 1980–2020: Menyatukan Kenangan, Merajut Kebersamaan
SURYALAYA – Madrasah Tsanawiyah Serba Bakti Pondok Pesantren Suryalaya menggelar acara Reuni Akbar Alumni Angkatan 1980–2020 pada Minggu, 07 September 2025 bertempat di komp
Milad Ke-120 Pontren Suryalaya Bertepatan dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
SURYALAYA – Tahun ini menjadi momen istimewa bagi Pondok Pesantren Suryalaya. Peringatan Milad ke-120 yang jatuh pada 5 September 2025 bertepatan dengan peringatan
MTs Serba Bakti Ikut Semarakkan Pawai Natura Milad ke-120 Pontren Suryalaya
SURYALAYA – Pondok Pesantren Suryalaya tahun ini memasuki usia ke-120 sejak didirikan oleh Abah Sepuh pada 5 September 1905. Sebagai wujud rasa syukur, rangkaian kegiatan Milad ke